Whales, dolphins, marine mammals... Ecological stuff, socio-economics gossips and governance discourse!
Sunday, January 13, 2013
The Indonesia whale stranding website is up and running!
It's been quite a while, but the Indonesia whale stranding website is finally up and running! Below is the URL:
http://www.whalestrandingindonesia.com/
It also has the Facebook page here! Please like us there!
Special thanks to Stefan Baier and Wong Ee Phin from Malaysia for the pro-bono hard work for the website (well, Stefan is from German actually, but he's now very comfy in KL). Another special gratitude is for Yanti S. Purnomo for data entry so far, and for all who have contributed to the data that makes up the whole website.
Wednesday, January 9, 2013
Perlukah memberi harga kepada sumber daya alam?
This article is the Indonesian translation of an older article titled ‘Do we need to put a price in natural resources?’ I wrote in September
2012. Happy New Year, by the way. May 2013 be beautiful, healthy, successful
and peaceful for all of us.
Teman CI saya Matt Fox mengirimi saya artikel dari
website Guardian ini yang ditulis oleh George Monbiot. Artikel tersebut
membuat saya berpikir saat membuat judul artikel ini. Apa perlu kita menaruh price tag, harga untuk sumber daya alam?
Dan juga, kenapa kita perlu memberi harga tersebut? Tidak bisakah kita
membiarkan alam seperti apa adanya?
Dua tahun lalu saya akan setuju dengan Monbiot. Bahwa sepertinya kita
tidak perlu menaruh harga pada hujan, pepohonan dan lumba-lumba; kok kayaknya
gimana begitu. Tapi sekarang, walaupun saya kurang setuju dengan artikel tersebut, saya tetap
merasa Monbiot ada benarnya.
Saya sebenarnya berharap yang sederhana saja, bahwa kita semua bisa
hidup dengan alam dengan harmonis, seperti cara Zen. Saya inginnya adalah kebanyakan
dari kita ada di tingkat kesadaran kita yang tertinggi, bahwa kita semua faham
dan menghargai bahwa tiap mahluk di Bumi – bahkan di seluruh Semesta – saling
berhubungan satu sama lain. Tapi sayangnya, tidak demikian ceritanya.
Saya cenderung setuju dengan valuasi sumber daya alam (yaitu: memberikan
nilai kepada satu sumber daya alam tertentu), selama hal tersebut masuk akal.
Tapi di sini triknya: saya bilang ‘memberikan nilai bagi sumber daya alam’,
bukan ‘memberikan harga bagi sumber daya alam’.
Subscribe to:
Posts (Atom)